Saturday, January 16, 2010

ketika seks menjadi buruk dan membosankan, apakah saatnya berpisah?“Tekanan seks kini menyebabkan banyak masalah baru dalam rumah tangga. Bahkan mempengaruhi jaminan hubungan jangka panjang, komitmen, dan kebahagian kedua pihak,” papar penulis buku ‘Couples: The Truth’, Kate Figes, seperti dikutip Mail Online, Rabu (13/1).

Saat menyusun bukunya itu, Figes mewawancarai sejumlah pasangan yang sudah lama menjalin hubungan. Mereka mengatakan telah memiliki hubungan yang stabil, di mana masing-masing sudah merasa nyaman berbicara apapun kepada pasangannya.

“Namun ketika saya bertanya mengenai seks, salah satunya pasti berkata mereka menginginkan seks lebih banyak dari yang mereka dapatkan. Biasanya si pria yang berkata demikian,” lanjut Figes.

Berkurangnya frekuensi seks itu berpotensi menyebabkan pasangan selingkuh untuk memuaskan hasrat biologis. Jika demikian, Figes menyimpulkam saatnya kembali ke cinta yang semula menyatukan pasangan.

“Seks bisa saja menjauhkan Anda, namun cinta akan menyatukan kembali,” pungkasnya.

DEVINISI DAYA TARIK WANITA

- Simetris

Daya tarik bisa dikatakan seperti persamaan dalam matematika. Kita semua ada karena penyatuan sel sperma dan ovum. Pembentukan sel-sel dalam tubuh karena gabungan dua sel tersebut adalah daya tarik kita.

Jika pembentukan sel terjadi secara sempurna maka akan menghasilkan seseorang dengan bentuk tubuh dan wajah yang simetris.

Kenyataannya, seseorang secara alami akan lebih tertarik orang yang memiliki bentuk tubuh dan wajah yang simetris. Jadi, bisa dikatakan daya tarik Anda adalah tingkat kesimetrisan Anda.

- Non verbal

Daya tarik Anda ternyata lebih terlihat melalui bahasa tubuh dibandingkan dengan kata-kata yang diucapkan.

Menurut penelitian, rata-rata munculnya rasa ketertarikan seseorang pada orang lain membutuhkan waktu antara 90 detik hingga empat menit.

Selama tenggang waktu yang sangat sempit tersebut, hanya sedikit orang yang tertarik pada orang lain karena kata-kata yang diucapkan.

Daya tarik orang ternyata lebih berasal dari bahasa tubuh dan tekanan suara yang keluar secara alami.

- Daun telinga dan jari

Beberapa mitos menyebutkan jika seseorang yang mirip cenderung berjodoh. Hal ini mungkin bisa dikaitkan dengan penelitian yang menemukan bahwa terdapat kesamaan ukuran daun telinga, jari tengah, dan lingkar leher pada banyak pasangan.

Seseorang akan merasa lebih tertarik pada seseorang yang tidak jauh berbeda dengan dirinya.



- Pheromon

Hormon yang memicu keluarnya aroma tubuh yang khas ini, dalam beberapa penelitian disebutkan sebagai daya tarik seseorang. Seperti yang dilakukan oleh Claus Wedekind dari University of Bern di Swiss pada 1995.

Ia meminta beberapa wanita untuk mencium kemudian memilih baju pria yang belum dicuci.

Hasilnya para wanita rata-rata memilih baju yang aromanya mereka suka dan ternyata merujuk pada sistem imunitas pada pria.

Aroma tersebut merupakan pheromon yang beraroma berbeda pada tiap-tiap individu.